CATATAN JAN SACH DAN ISTRINYA DI PASER PADA JAMAN PENJAJAHAN
- Get link
- X
- Other Apps
Catatan Jan Sach dan istrinya tentang Tanah Grogot pada Jaman Penjajahan
Jan Sach lahir di kota terbesar kedua di Belanda yakni Rotterdam pada 1899. Setelah menyelesaikan sekolah menengah, ia melanjutkan studi pada Handels Hoge School pada tahun 1918. Di perguruan ini ia meraih gelar sarjana ekonomi perdagangan (handels economie). Selanjutnya Sach pergi mencari kerja ke ibu kota negeri Belanda, yaitu Amsterdam. Di kota ini ia diterima bekerja di satu perusahaan ekspor impor yang cukup terkemuka pada masa itu.
Di kota ini pula ia berkenalan dengan Bertha Rinsche, seorang gadis pelajar Universitait van Amsterdam(Universitas Amsterdam).
Sach mempersunting Bertha selepas Bertha meraih gelar sajana psikologi. Mereka menikah pada awal tahun 1925. Krisis ekonomi yang menerpa perekonomian Eropa di pertengahan tahun 1920-an berimbas pula pada ekonomi Belanda. Banyak perusahan kecil maupun besar mengalami kesulitan financial berujung pada kebangkrutan dan akhirnya harus gulung tikar atau ditutup, termasuk perusahaan dagang tempat Sach bekerja. Sach berusaha mencari kerja di beberapa perusahaan maupun kantor pemerintahan, namun besarnya jumlah pencari kerja yang sebagian besar merupakan pekerja yang baru saja mengalami pemutusan kerja tidak sebanding dengan lowongan kerja yang tersedia.
Menghadapi kenyataan pahit menjadi seorang pengangguran terpelajar dan tanpa penghasilan untuk menafkahi keluarga, membuat Sach mengalihkan perhatian untuk mencoba petualangan bekerja di wilayah jajahan Belanda.
Sebelumnya, tidak banyak kaum muda terpelajar Belanda yang melirik peluang kerja di wilayah kolonial, hal ini selain disebabkan oleh sikap idealisme dan ideologi yang tidak setuju dengan politik imperialisme, juga karena mereka tidak ingin pergi ke wilayah atau negeri yang dianggap masih terkebelakang dalam banyak bidang. Singkat cerita Sach diterima sebagai pegawai pemerintah sipil untuk wilayah kolonial Hindia Belanda Timur (Netherlandsche
Foto bersama di pelabuhan Amsterdam sesaat sebelum meninggalkan Belanda Menuju Hindia Belanda (Indonesia)
East Indies) dengan ikatan dinas selama lima tahun. Sach dan Bertha pergi ke Hindia Belanda menggunakan transportasi kapal laut, tepatnya mereka meninggalkan pelabuhan laut Amsterdam di penghujung tahun 1926. Menurut penuturan Bertha di catatan buku hariannya, ia menggambarkan perjalanan laut mereka sebagai satu perjalanan panjang yang sangat melelahkan fisik dan menguras emosi karena butuh waktu 27 hari baru mereka merapat di pelabuhan Batavia (Jakarta) dengan singgah di beberapa pelabuhan besar seperti pelabuhan Colombo (Sri Lanka) dan pelabuhan Singapore.
Jan mengabadikan gambar pelabuhan Amsterdam dari atas kapal laut yang membawa mereka menuju Hindia Belanda
Sach menjalani pelatihan dan orientasi kerja di Batavia selama tiga bulan, untuk kemudian dipindahkan ke Banjarmasin. Selanjutnnya setelah menjabat sebagai staf muda selama lebih satu tahun, ia dipindahkan lagi ke Tanah Grogot dengan jabatan wakil controleur atau kontrolir (kepala pemerintahan swapraja).
Foto pagelaran salah satu hiburan rakyat yakni atraksi akrobat dalam rangka peringatan hari ulang tahun ratu Belanda Wilhelmina yang digelar di alun alun kota (sekarang lapangan Garuda Tanah Grogot) yang diabadikan oleh Jan Sach
Bersambung…
Tulisan ini bersumber dari salinan catatan lembaran kerja Jan Sach yang kini disimpan di Nationaal Archief (Arsip Nasional Belanda) di Den Haag dan salinan catatan harian Bertha yang disimpan keluarga besar Rinsche Loth di kota Amsterdam.
Pada tulisan berikutnya akan kami uraikan catatan Jans dan istrinya tentang gambaran suasana kota Tanah Grogot dan masyarakat penghuninya pada masa itu (lengkap dengan foto)
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment